Post on 16-Oct-2021
transcript
1
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ADVANEX PRECISION INDONESIA BAGIAN
INSPECTOR
Oleh :
Suryani1),Yohanes Herman Susilo.,S.Kom.,M.M2) Prodi Sarjana Manajemen Universitas Pelita Bangsa
Email : suryaniputripermata123@gmail.com1 ; yohaneshermawan@gmail.com2
ABSTRAK
Era globalisasi saat ini setiap perusahaan di tuntut untuk mendapatkan karyawan yang mempunyai keahlian dalam bekerja dan memiliki kinerja yang baik. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Kinerja yang baik sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Tujuan dalam penelitin ini yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan. populasi dan sampel dalam penelitin ini adalah karyawan PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpula data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,542>2,001 dengan nilai signifikan 0,001<0,05 maka H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan variabel pelatihan kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,700>2,001 dengan siginifikan 0,000<0,05 maka H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dapat diketahui Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 116,298>3,153 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 maka H3 di terima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : motivasi kerja, pelatihan kerja dan kinerja karyawan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era globalisasi saat ini kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang paling utama demi tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Peran sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting karena tolak ukur sukses atau tidaknya suatu perusahan bergantung pada sumber daya manusianya. Untuk itu setiap
perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, semangat dalam bekerja serta dapat meningkatkan profit perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Kinerja yang baik akan sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Hasil kinerja karyawan ini dapat dilihat dari kualitas yang dicapai, kuantitas yang diperoleh,
2
ketepatan waktu dalam bekerja dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
Kinerja adalah hasil kerja seseorang secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001). Apabila dalam sebuah organisasi mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuannya, maka factor manusialah yang menjadi penyebabnya. Untuk itu perlu adanya dorongan atau motivasi kepada karyawan sehingga dapat bekerja dengan lebih baik dan menghasilkan kinerja yang baik pula. Tidak hanya itu, pelatihan kerja juga merupakan factor yang sangat penting supaya karyawan dapat dilatih performance nya sehingga menghasilkan output yang baik.
PT. Advanex Precision Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komponen automotive yang terletak di Kawasan Hyundai Block C1 No.16 Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Bersarkan hasil penelitian bahwa terdapat masalah yang berkaitan dengan motivasi kerja dan pelatihan kerja yaitu masih ada karyawan yang merasa tidak puas terhadap tunjangan yang diberikan perusahaan ketidak adilan dalam memberikan kenaikan gaji, masih ada karyawan yang merasa tidak dihargai keberadaanya di lingkungan, masih ada karyawan yang mengeluh masalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan, seperti karyawan yang belum memahami intruksi kerja dan standar visual yang merupakan bagian penting yang harus dikuasi oleh karyawan.
Rumusan Masalah
1. Apakah motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT.Advanex
Precision Indonesia Bagian
Inspector?
2. Apakah pelatihan kerja
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT.Advanex
Precision Indonesia Bagian
Inspector?
3. Apakah motivasi kerja dan
pelatihan kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja
karyawan pada PT.Advanex
Precision Indonesia Bagian
Inspector?
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Motivasi Kerja
Menurut (Hasibuan 2014) dalam Jurnal Gunawan, SE, MM (2017, hal. 3) motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab. William J. Stanton (1981:101) dalam Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2001:93) mendefinisikan bahwa ”Suatu motivasi adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas.
Indicator Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2011:105) dalam Jurnal Erwin dan Suhardi (2020), yaitu :
1. Kebutuhan fisik.
3
2. Kebutuhan keselamatan dan
kesehatan.
3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan penghargaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Pelatihan Kerja
Menurut Andrew E. Sirkula dalam Mangkunegara (2001:44) menyatakan bahwa pelatihan kerja merupakan proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, yang mana tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut Tanujaya (2015) dalam Jurnal Sandy Sanjaya dan Syaifullah (2020) , pelatihan kerja merupkan suatu perjuangan atau keniatan untuk merapihan hasil pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut merupakan kewajibannya untuk memperoleh hasil yang efektif.
Indicator Pelatihan Kerja
Menurut Tanujaya (2015) dalam Jurnal Sandy Sanjaya dan Syaifullah (2020, hal. 333), yaitu :
1. Kualitas materi.
2. Kualitas metode.
3. Kualitas instruktur.
4. Kualitas sarana dan fasilitas.
5. Kualitas peserta.
Kinerja Karyawan
Bambang Kursiyanto dalam Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah ”perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam)”. Menurut Sedarmayanti (2017) dalam Jurnal Burhannudin, Muhammad Zainul dan Muhammad Harlie (2019)
kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang diberikan kepada seseoarang atau kelompok orang dalam suatu organisasi seseuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal tidak melanggar hukum serta sesuai moral dan etika.
Indicator Kinerja Karyawan
menurut Sedarmayanti (2007:369) dalam Jurnal Budi Darma (2020), yaitu :
1. Banyaknya pekerjaan.
2. Kualitas pekerjaan.
3. Pengetahuan tentang pekerjaan.
4. Kreativitas .
5. Kerjasama.
6. Dapat diandalkan.
7. Inisiatif.
8. Kualitas pribadi.
METODE PENELITAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mulyanto dan Wulandri (2010:23) penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan anlisis data dengan metode pengujian statistic.
Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Advanex Precision Indonesia yang beralamat di Kawasan Industri Lippo Cikarang, Block C1, No. 16 Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai dengan Agustus 2021.
4
Kerangka Konsep
Desain Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah pegawai PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector yang berjumlah 62 orang.
Sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang. Dengan demikian peneliti mengambil seluruh populasi PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector yang berjumlah 62 orang (Heru Mulyanto dan Anna Wulandri 2017:99).
Metode Pengumpulan Data
a. Telaah pustaka yang dilakukan
dengan mencari landasan teori,
penelitian relevan dan data obyek
penelitian khususnya yang
berkaitan dengan variabel yang
diteliti. Telaah pustaka dilakukan
diperpustakaan baik kovensional
maupun melalui internet.
b. Wawancara dilakukan dengan
melakukan dialog dengan pegawai
di organisasi PT. Advanex
Precision Indonesia Bagian
Inspector.
c. Observasi yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung
di lapangan pelaksanaan tugas
pegawai PT. Advanex Precision
Indonesia Bagian Inspector.
d. Angket (kuesioner) yang
dilakukan dengan menyebarkan
daftar pernyataan kepada
responden penelitian mengenai
variabel penelitian yaitu motivasi,
pelatihan kerja dan kinerja.
Kuesioner disusun dari kisi-kisi
instrumentasi variabel berupa
kuesioner tertutup. Bentuk
jawaban yang digunakan skala
Interval dari Sangat Tidak Setuju
samapi dengan Sangat Setuju yang
bernilai lima.
Metode Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner apakah sudah tepat dalam mengukur apa yang akan diukur dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Suatu item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (Priyatno, 2016:51).
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat diandalkan. Dilakukan terhadap
5
keseluruhan item yang telah valid. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > dari 0,6 (Priyatno, 2016:51).
Uji Asusmsi Klasik
Untuk memenuhi syarat sebelum melakukan uji hipotesis perlu diadakan pengujian Normalitas, multikolinearitas dan Heteroskedastisitas (Priyatno, 2016:51).
Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah uji asumsi, uji kelayakan model dan uji hipotesis terpenuhi maka dilakukan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis yang utama adalah nilai koefisien korelasi (R), nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R-Square) dan model persamaan regresi linear berganda.
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Pelatihan Kerja
Y = Kinerja Karyawan
A = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Motivasi Kerja
b2 = Koefisien Regresi Pelatihan Kerjaw
Analisis Koefisien Dterminasi (Adjusted R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016).
Uji Hipotesis
Uji T
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t. uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dan tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji dua sisi).
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh atau tidak terhadap dependen (Priyatno, 2016:99). Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 denagn df 1 (jumlah variabel – 1).
HASIL PENESLITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1)
No rhitung rtabel Keterangan
1 0,430 0,254 Valid
2 0,590 0,254 Valid
3 0,401 0,254 Valid
4 0,392 0,254 Valid
5 0,430 0,254 Valid
6 0,501 0,254 Valid
7 0,555 0,254 Valid
8 0,625 0,254 Valid
9 0,610 0,254 Valid
10 0,478 0,254 Valid
Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021
Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.
6
Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja (X2)
No rhitung rtabel Keterangan
1 0,577 0,254 Valid
2 0,632 0,254 Valid
3 0,353 0,254 Valid
4 0,611 0,254 Valid
5 0,528 0,254 Valid
6 0,579 0,254 Valid
7 0,414 0,254 Valid
8 0,525 0,254 Valid
9 0,294 0,254 Valid
10 0,607 0,254 Valid
Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021
Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)
No rhitung rtabel Keterangan
1 0,460 0,254 Valid
2 0,524 0,254 Valid
3 0,523 0,254 Valid
4 0,578 0,254 Valid
5 0,382 0,254 Valid
6 0,446 0,254 Valid
7 0,579 0,254 Valid
8 0,475 0,254 Valid
9 0,425 0,254 Valid
10 0,449 0,254 Valid
Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021
Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam
kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.
Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach's
Alpha Keterangan
1 Motivasi
Kerja 0,648 Reliabel
2 Pelatihan
Kerja 0,635 Reliabel
3
Kinerja Karyawan 0,628 Reliabel
Sumber : Data Yang Diolah, 2021
Bersadarkan hasil uji yang telah dilakukan, maka bisa dilihat Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih dari standar yang telah ditentukan, dengan kata lain setaip variabel yakni motivasi kerja, pelatihan kerja dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel.
Hasil Asusmsi Klasik
Hasil
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Statistic df Sig.
Unstandardized Residual
.067 62 .200* .976 62 .263
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data Yang Diolah, 2021
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwaa tingkat signifikansi (Sig) pada Kolomogorov-Smirnov sebesar 0,200 artinya karena nilai signifikansi lebih dari 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
7
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance dari ke dua variabel lebih dari 0,01 dab VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahawa persamaan regresi bebas dari multikolinearitas.
Hasil Uji Hetroskedastisitas
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil signifikansi (Sig) dari kedua variabel independen dengan Absolut Residual (ABS_RES) nilainya
lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada kedua variabel bebas tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Hasil Anaslisis Regresi Linear
Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d Coefficients
T Sig. B
Std. Erro
r Beta
1 (Constant)
2,656
1,840
1,444 ,154
MOTIVASI KERJA
,443 ,125 ,460 3,542 ,001
PELATIHAN KERJA
,491 ,133 ,480 3,700 ,000
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
Berdaslarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan persamaan regresl linear yang menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait, dari tabel diatas dapat diperoleh hasil persamaan linear berganda sebagi berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 2,656 + 0,443X1 + 0,491X2
Keterangan :
1. Nilai konstanta sebesar
2,656 berarti bahwa jika
variabel motivasi kerja dan
pelatihan kerja nilainya 0,
maka kinerja karyawan
nilainya sebesar 2,656.
2. Nilai koefisien beta pada
variabel motivasi kerja
0,443 yang berarti bahwa
setiap perubahan pada
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficien
ts
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 (Constant)
2.656 1.840 1.444 .154
MOTIVASI KERJA
.443 .125 .460 3.542 .001 .151 6.601
PELATIHAN KERJA
.491 .133 .480 3.700 .000 .151 6.601
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
1.660 .969 1.714 .092
MOTIVASI KERJA
.127 .066 .625 1.927 .059
PELATIHAN KERJA
-.133 .070 -.616 -1.902 .062
a. Dependent Variable: ABS_RES
8
variabel motivasi kerja
(X1) sebesar satu satuan
akan mengakibatkan
perubahan motivasi kerja
0,443 satuan. Sebaliknya
penurunan satu satuan pada
variabel motivasi kerja
(X1) akan menurunkan
kinerja karyawan sebesar
0,443 dengan asumsi
asumsi lain adalah tetap.
3. Nilai koefisien beta pada
variabel pelatihan kerja
0,491 yang berarti bahwa
setiap perubahan pada
variabel motivasi kerja
(X2) sebesar satu satuan
akan mengakibatkan
perubahan pelatihan kerja
0,491satuan. Sebaliknya
penurunan satu satuan pada
variabel pelatihan kerja
(X2) akan menurunkan
kinerja karyawan sebesar
0,491 dengan asumsi
asumsi lain adalah tetap.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
(Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R
R Squar
e Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .922a .849 .844 1.692
a. Predictors: (Constant), PELATIHAN KERJA, MOTIVASI KERJA b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
Hasil uji R square pada penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar 0,849 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 84,9%, sedangkan
sisanya 15,1% dipengaruhi factor lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji T (Uji Koefisien Regresi Secara Terpisah)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize
d Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
2.656 1.840 1.444 .154
MOTIVASI KERJA
.443 .125 .460 3.542 .001
PELATIHAN KERJA
.491 .133 .480 3.700 .000
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
1. Motivasi Kerja
Variabel motivasi
kerja memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,001
dari hasil uji t pada
variabel motivasi kerja
menyatakan bahwa
signifikansi uji t lebih
kecil dari 0,05 dan
koefisien regresi
memiliki nilai positif
sebesar 0,443, sedangkan
untuk nilai thitung yang
diperoleh yaitu sebesar
3,542 lebih besar dari ttabel
yaitu 2,001. Berdasarkan
hasil tersebut maka
9
hipotesis menyatakan
”terdapat pengaruh yang
positif secara parsial
antara variabel bebas
motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan PT.
Advanex Precision
Indonesia” dinyatakan
diterima.
2. Pelatihan Kerja
Variabel pelatihan
kerja memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000
dari hasil uji t pada
variabel pelatihan kerja
menyatakan bahwa
signifikansi uji t lebih
kecil dari 0,05 dan
koefisien regresi
memiliki nilai positif
sebesar 0,491, sedangkan
untuk nilai thitung yang
diperoleh yaitu sebesar
3,700 lebih besar dari ttabel
yaitu 2,001. Berdasarkan
hasil tersebut maka
hipotesis menyatakan
”terdapat pengaruh yang
positif secara parsial
antara variabel bebas
pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan PT.
Advanex Precision
Indonesia bagian
Inspector” dinyatakan
diterima. Hasil Uji F (Uji Koefisien Secara
Bersama-Sama)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mea
n
Squa
re F Sig.
1 Reg
ressi
on
952.474 2 476.
237
166.
298 .000b
Resi
dual 168.962 59
2.86
4
Tota
l
1121.43
5 61
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
b. Predictors: (Constant), PELATIHAN KERJA,
MOTIVASI KERJA
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021
Berdasarkan perhitungan output diatas di dapat nilai fhitung sebesar 166,298 lebih besar dari ftabel 3,153. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis menyatakan ” terdapat pengaruh yang positif secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector” dinyatakan diterima.
Pembahasan
A. Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukan pada uji thitung untuk variabel motivasi kerja ini sebesar 3,542 sementara ttabel distribusi 5% sebesar 2,001. Maka thitung > ttabel
(3,542 > 2,001). Dan variabel motivasi kerja (X1) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,001. Dari hasil uji t pada variabel motivasi kerja menyatakan bahwa signifikan t lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Advanex Precision
10
Indonesia bagian Inspector dipengaruhi oleh motivasi kerja.
B. Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Variabel pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukan pada uji thitung untuk variabel pelatihan kerja ini sebesar 3,700 sementara ttabel distribusi 5% sebesar 2,001. Maka thitung > ttabel
(3,700 > 2,001). Dan variabel pelatihan kerja (X2) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel motivasi kerja menyatakan bahwa signifikan t lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector dipengaruhi oleh pelatihan kerja.
C. Motivasi Kerja dan Pelatihan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian fhitung sebesar 166,298 sedangkan ftabel pada tabel distribusi tingkat kesalahan 5% sebesar 3,153. Hal ini berarti fhitung > ftabel (166,298 > 3,153) dan siginifikannya sebesar 0,000 maka signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui motivasi kerja dan pelatihan kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja kayawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector sebesar 84,9% dan sisanya 15,1% dipengaruhi factor lain yang tidak termasuk dalam penelitian Pada PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector, motivasi kerja dan pelatihan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan, hal tersebut diketahui pada R square
pada penelitian ini sebesar 0,849. Sehingga dapat disimpulkan motivasi kerja dan pelatihan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Motivasi kerja (X1)
berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan dalam
pengujian SPSS, dapat
disimpulkan bahwa
motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan terdapat
pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
PT. Advanex Precision
Indonesia. Artinya
semakain baik motivasi
kerja yang diberikan maka
semakin baik pula kinerja
karyawannya.
2. Pelatihan kerja (X2)
berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan dalam
pengujian SPSS, dapat
disimpulkan bahwa
pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan terdapat
pengaruh signifikan
tehadap kinerja karyawan
PT. Advanex Precision
Indonesia. Artinya semakin
baik pelatihan kerja yang di
berikan kepada karyawan
maka semakin baik pula
kinerja karyawannya.
3. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan
dalam pengujian SPSS,
dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-
11
sama (simultan) antara
motivasi kerja dan pelatihan
kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Advanex
Precision Indonesia bagian
Inspector. Artinya apabila
perusahaan memberikan
motivasi kerja disertai
dengan pelatihan kerja yang
baik maka semakin baik
kinerja karyawan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan suatu kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran, diantaranya :
1. Perusahaan sebaiknya
meningkatkan motivasi
kerja karyawan dengan
memperhatikan hal-hal
yang dominan dapat
memotivasi karyawan
dalam bekerja sehingga
dapat menciptakan kinerja
yang baik.
2. Perusahaan sebaiknya lebih
memperhatikan program
pelatihan kerja. Karena
penelitian kerja ini
membuktikan bahwa
pelatihan kerja menduduki
posisi yang dominan
terhadap kinerja karyawan.
dengan memberikan
pelatihan kerja yang
maksimal karyawan dapat
meningktatkan
pengetahuan dan keahlian
dalam bekerja sesuai
dengan standar yang telah
di tetapkan perusahaan
sehingga karyawan
menghasilkan kinerja yang
baik.
3. Perusahaan senantiasa
harus terus memperhatikan
motivasi kerja dan pelatihan
kerja untuk dijadikan
indicator peningkatan
kinerja karyawan. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara
memberikan pengahrgaan
atau reward, gaji yang adil
dan layak, dorongan,
jaminan kesehatan dan
keselamatan serta
memberikan pelatihan kerja
sebulan sekali dengan
metode on the job training
yang merupakan latihan
secara langsung di tempat
kerja. Sehingga kinerja
karyawan yang diharapkan
dapat tercapai dengan
semestinya.
Daftar Pustaka
DR, A.A. Anwar
Prabu Mangkunegara,
MSi. (2001).
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA
PERUSAHAAN.
Edisi Pertama.
Bandung : PT.
REMAJA
RODAKARYA.
Erwin, Suhardi (2020)
Pengaruh Motivasi dan
Pelatihan Terhadap
Kinerja PT.Wonde
Trend Indonesia.
Jurnal EMBA vol.8
No.3. ISSN 2303-
1174.
Agrasadya dan
12
Indiyani (2020)
Pengaruh Pelatihan
Terhadap Kinerja
Karyawan pada MC
DONALD’S
SUNBURST
RESPONG
TANGERANG.
Jurnal Disrupsi Bisnis
Vol. 3 No. 1.
Surya Akbar (2018)
Analisa Faktor yang
Mempengaruhi
Kinerja Karyawan.
Jurnal Jiaganis Vol. 3
No. 2.
Budi Darma (2020)
Pengaruh Motivasi
Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT.
Indofood Cbp. Sukses
Makmur Cabang
Jambi. Jurnal Citra
Ekonomi Vol.1 No. 1.
E-ISSN 2721-9275.
DR, A.A. Anwar
Prabu Mangkunegara,
MSi. (2005 ). Evaluasi
Kinerja SDM. Edisi
Pertama. Bandung :
Refika Aditma.
Burhannudin,
Mohammad Zainul
dan Muhammda Harlie
(2019) Pengaruh
Disiplin Kerja,
Lingkugan Kerja dan
Komitmen
Organisasional
terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal
MaksipreneurVol. 8
No. 2.
Sammy Firwish,
Suhardi (2020)
Pengaruh Motivasi,
Disiplin dan
Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT.
Graha Dwi Perkasa.
Jurnal Rekaman, vol.4
No.2. e-ISSN : 2598-
8107. p-ISSN : 2620-
9500.
Gunawan, SE, MM
(2017) Pengaruh
Motivasi Kerja dan
Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas
Peternakan Kabupaten
Aceh Besar.
Hasibuan, M. S (2016)
Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta
: Pt. Bumi Aksara.
Sandy Sanjaya,
Syaifullah (2020).
Pengaruh Motivasi
dan Pelatihan Kerja
Terhadap Kinerja
Karyawan di PT.
Capella Dinamik
Nusantara di Kota
Batam. Jurnal Of
Manajemen,
Accounting,
Economic and
Business Vo.01 No.02.
Yoeyong Rahsel
(2016) Pengaruh
Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja
Pegawai
Administraasi Pusar
Universitas Padjajaran
Bandung. Jurnal
13
Manajemen Magister,
Vol. 02. No.02.
Sandhi Fialy Harahap, Satria
Tirtayasa (2020) Pengaruh
Motivasi, Disiplin Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT.
Angkasa Pura II (persero)
Kamtor Cabang Kualanamu.
Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen Vol.3 No.1. ISSN
2623-2634.
Ni Wayan Eka Sri
Anggraeni (2018)
Pengaruh Pelatihan
Terhadap Kinerja
Karyawan pada
Lembaga Perkreditan
Desa Kabupaten
Buleleng. Jurnal
Pendidikan Ekonomi
Undiksha Vol.10
No.2. p-ISSN 2599-
1418. e-ISSN 2599-
1426.
Debby Endayani
Safitri (2019)
Pengaruh Pelatihan
Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Batam.
Jurnal DIMENSI,
Vol.8. no.2 : 240-248.
ISSN : 2085-9996.
Nurcahyati Dwi Ayu
Ningtyas, Nurul
Asfiah dan Mochamad
Novi Rifa’I (2018)
Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
dengan Motivasi Islam
Sebagai Variabel
Moderasi. FALAH
Jurnal Ekonomi
Syariah Vol. 3, No.2,
Agustus ISSN (Print) :
2502-3918. ISSN
(online) 2502-7824.
Toto Wahono, Ida
Aryati dan Sri Hartono
(2019). Pengaruh
Kedisiplinan,
Pelatihan dan
Motivasi. Jurnal
Eudomika. Vol. 03.
N0. 01.
Mulyadi (2018)
berjudul Pengaruh
Pelatihan dan
Motivasi Terhadap
Kinerja Kayawan PT.
Permata Lestari.
Terbit di Jurnal
Ilmiah, Manajemen
Sumber Daya Manusia
JENIUS. Vol. 2, No. 1.
Heru Mulyanto, Anna
Wulandari (2017)
Penelitian : Metode
dan Analisis. Penerbit
CV.AGUNG,
SEMARANG.
Syarah Amalia,
Mahendra Fakhri
(2016) Pengaruh
Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja pada
PT. Gramedia Asri
Media Cabang
Emerald Bintaro.
Jurnal Computech &
Bisnis, vol.10 No.2.
ISSN 2442-4943.
Eli Yulianti (2015)
Pengaruh Pelatihan
Terhadap Kinerja
Karyawan Grand
14
Fatma Hotel di
Tenggarong Kutai
Kartanegara. Jurnal
Administrasi Bisnis.
ISSN 2355-5408.
Rahayu Fitri (2016)
Pengaruh Pelatihan
Terhadap kinerja
Karyawan pada
PT.BNI Syariah
Cabang Utama Kota
Pekanbaru. JOM
FISIP Vol.3 No. 2.
I Wayan Juniantara, I
Gede Riana (2015)
Pengaruh Motivasi
dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja
Karyawan Koperasi di
Denpasar. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.
ISSN : 2337-628.
Astri Ayu Purwatidan
Hendri Satria (2017)
THE EFFECT
RECRUITMENT,
MOTIVATION AND
JOB TRAINING TO
EMPLOYEE
PERFORMANCE AT
CV.SKALA SPORT
PEKANBARU. Jurnal
Procuratio vol.5 No.4.
e-ISSN 2580-3743.
Priyatno, SE, (2016) SPSS
HANDBOOK. Edisi Pertama.
Mediakom, Yogyakarta.