Post on 10-Feb-2021
transcript
1
2
3
4
5
MOTTO
Surat Yusuf Ayat 111
ُ ْو ِِل ا ّْلَ مَْبا اِب مََلْد ََك َن ِِف كََصِصهِْم ِعْْبَ ٌة ّّلِ
ُّْفََتَ ى َو كىل َما ََك َن َحِد يْثًا ي
ُّئو ِّلَْو ٍم ي ٍة م ُهًد ى وَّ َر ْْحَ مَِكْن تَْصِد يْق َلِّ ْي بَْْيَ يََد يِْه َو تَْفِصْيَل ُكِّ ََشْ ٍء وَّ
َن }ااا{ ِمنُوْ
Artinya :
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita
yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan mejelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman. (Q. S. Yusuf : 111)
6
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas segala
karunianya yang telah di berikan kepada kita semua dan khususnya
kepada penulis.
Serta tak lupa mengucapkan sholawat serta salam kepada nabi besar
Muhammad SAW semoga kita dapat syafaat beliau di akhirat kelak.
Amin
Penulis persembahkan skripsi karya kecil ini kepada orang-orang
tercinta, yang telah banyak membantu penulisan selama ini.
Untuk ibundaku tercinta (Hartati) dan ayahhandaku tersayang (Zainal
abidin) yang telah bersusah payah mendidik, menjaga dan mengasuh
ananda dari kecil hingga dewasa, baik berupa materi maupun sepiritual
tanpa keluh kesah dan penuh kesabaran.
Untuk kakakku tercinta ( Ide Guniza) dan adikku tersayang (Al-Fikri)
keikhlasan dan dukungannya menambah dukungan semangatku untuk
maju dan termotifasi meraih kesuksesan.
Terimakasih juga untuk para dosen yang membimbing ananda, ananda
ucapkan terimakasih kepada Bpk Dr. Ali Muzakir dan Ibu Mina Zahara
sebagai pembimbing yang telah membimbing ananda. Dan terimakasih
kepada para dosen-dosen yang telah membantu ananda, yang tidak
dapat saya sebutkan satu-persatu namanya, semoga jasa kalian di ganti
dengan amal yang baik dan selalu di beriken kesahatan.
Amin yaroobal’aalamin.
7
KATA
PENGANTAR
ِحيمِ َرْحمِن الرَّ ِ الَّ بِْسِم ّللاه
AssalamualaikumWrWb
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya kepada penulis berupa
kesehatan rohani dan jasmani kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah
Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi” serta seiring sholawat dan
salam kepada nabi akhirul kalam yakni nabi besar Nabi Muhammad SAW.
Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, tidak sedikit hambatan dan
Kendala yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan skripsi ini. Namun,
berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan kendala
tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan kepada penulis yaitu Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag dan Ibu
Mina Zahara, S. Hum, MA. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di UIN STS Jambi.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan demi kesempurnaan
8
penulisan skripsi ini, terima kasih saya ucapkan. Pada kesempatan ini tak lupa
penulis mengaturkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Prof.Dr. H. Su’aidi As’ari, M.A Ph.D, selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Yth. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.El, Yth. Bapak Dr, As’ad Isma, M.Pd,
Yth. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA, selaku Wakil Rektor I, II dan III UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Yth. Ibu Prof. Dr. Halimah Dja’far, S.Ag, M.Fil.I, selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag, Yth. Bapak Dr. Alfian, S.Pd, M.Ed, Yth. Ibu
Dr. Raudhoh, S.Ag, SS selaku wakil Dekan I, II dan III Fakultas Adab dan
Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Yth. Bapak Agus Fiadi, S.Ip, M.Si selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban
Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Yth. Bapak Dr, Ali Muzakir, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Mina
Zahara, S. Hum, MA selaku Dosen Pembimbing II yang banyak sekali
membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini, dan juga ucapan terima kasih
yang sangat besar peneliti ucapkan.
7. Yth. Bapak Muhammad Nur, S. Sos Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Yth. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin
Jambi khususnya Dosen jurusan Sejarah Peradaban Islam yang telah banyak
membantu.
9. Yth. Seluruh karyawan/ti di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Yth. Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Staf Perpustakaan yang ada di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian serta memberikan informasi yang penulis butuhkan.
9
11. Yth. Bapak Junaidi T. Noor selaku salah seorang sejarawan dan Bapak Jumri
selaku staf Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang telah memberikan ilmunya
dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Yth. Kepala Desa Guguk beserta staff Desa Guguk kecamatan renah pembarap
kabupaten merangin yang telah membarikan ilmunya dan membatu penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
13. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta do’a yang
tiada hentinya agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabati SPI’16 yang sama-sama berjuang di Fakultas Adab dan
Humaniora UIN STS Jambi. Khususnya lokal SPI/B yang telah menjadi partner
diskusi yang baik bagi penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga
Allah SWT memberikan keberkahan kepada kita semua. Akhir kata penulis
sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jambi, April 2020
Penulis
SulHaiyah
AS.160982
10
ABSTRAK
SulHaiyah. 2020. Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Skripsi Jurusan Sejarah Peradaban Islam,
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin
Jambi. Pembimbing I : Dr. Ali Muzakir, Ag, Pembimbing II : Mina Zahara, S. Hum,
MA.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif atau penelitian
lapangan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan tentang sejarah berdirinya
desa Guguk. Dalam mengumpulkan informasi yang akurat peneliti menggunakan
metode penelitian sejarah yang meliputi, Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan
Historiografi, penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam memperoleh data-
data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan objek penelitian, data tersebut
antara lain meliputi : sumber dokumen tertulis, buku-buku yang berkaitan dengan
sejarah desa sisertai juga dengan dokumentasi.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sejarah desa Guguk itu berketurunan
dari Pagaruyung Minang Kabau dan keturunan dari Mataram. Pada awalnya desa
Guguk ini bernama Desa Paligai Panjang yang terletak diseberang sungai batang
merangin, pada masa Kepemimpinan Syeh Rajo dari Mataram desa Paligai Panjang
diganti menjadi desa Guguk dan dipindahkan juga kesebrang sungai supaya
memudahkan akses mereka.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa Syeh rajo yang telah membangun desa
Guguk pada tahun 1170 hingga menjadi suatu desa yang makmur, berkembang ke
dampak positif hal ini karena adanya peningkatan dalam berbagai hal seperti dalam
kondisi keagamaan, kebudayaan, ekonomi dan fasilitas desa.
Kata kunci: sejarah, perkembangan, agama, budaya, dan ekonomi.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS .......................................................................................................... I
PENGESAHAN ........................................................................................................ II
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... III
MOTTO .................................................................................................................... IV
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... V
KATA PENGANTAR .............................................................................................. VI
ABSTRAK ................................................................................................................ IX
DAFTAR ISI ............................................................................................................. X
DAFTAR TABEL.................................................................................................. XII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................7
C. Batasan Masalah...............................................................................7
D. Tujuan penelitian .............................................................................7
E. Manfaat Penelitian...........................................................................8
F. Tinjauan Pustaka..............................................................................9
G. Dasar-Dasar Analisis......................................................................10
1. Sejarah....................................................................................10
2. Desa .......................................................................................13
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis penelitian....................................................16
B. Lokasi penelitian ...........................................................................17
12
C. Metode penelitian sejarah..............................................................17
1. Heuristik .................................................................................17
2. Verifikasi ................................................................................23
3. Interpretasi .............................................................................26
4. Historiografi............................................................................27
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi demografis Desa Guguk..................................................29
B. Letak geografis Desa Guguk....................................................... .30
1. Iklim .................................................................................... ..35
2. Keadaan pendidikan ........................................................... ...35
3. Keadaan kesehatan............................................................. ....37
4. Keadaan keagamaan.......................................................... .....38
5. Kondisi kesejahteraan sosial masyarakat.................................38
6. Mata pencaharian penduduk....................................................39
7. Kondisi ekonomi.....................................................................40
8. Kondisi kehidupan sosial........................................................42
9. Struktur pemerintahan desa....................................................42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya desa Guguk................................................45
1. Penduduk pertama pendiri desa Guguk..................................45
2. Terbentuk perkampungan .....................................................50
B. Kondisi keagamaan dan kebudayaan.......................................58
1. Kondisi keagamaan didesa Guguk........................................58
a. langgar..............................................................................62
b. masjid...............................................................................62
2. kondisi kebudayaan didesa Guguk .......................................63
13
a. adat.....................................................................................63
b. kesenian masyarakat..........................................................65
c. tradisi.................................................................................66
C. Kondisi ekonomi ......................................................................70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................73
B. Saran............................................................................................75
C. Kata Penutu.................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I GAMBAR
LAMPIRAN II KARTU KONSULTASI
LAMPIRAN III DAFTAR RIWAYAT HIDUP
14
DAFTAR TABEL
BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
Tabel 3.1 Penduduk dan kepala keluarga desa Guguk......................................30
Tabel 3.2 Jarak tempuh dari desa ke Ibukota.....................................................32
Tabel 3.3 Luas lahan menurut peruntukan di desa Guguk...............................33
Tabel 3.4 Jenjang pendidikan masyarakat desa Guguk....................................35
Tabel 3.5 Serana pendidikan ................................................................................35
Tabel 3.6 Serana kesehatan ..................................................................................35
Tabel 3.7 Mata pencaharian atau sumber pendapatan desa Guguk..............40
Tabel 3.8 Skruktur pemerintahan desa Guguk....................................................43
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Tabel 4 Nama-nama pemimpin desa Guguk masa ke masa..........................54
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
yang mempunyai bukti-bukti dan fakta-fakta sejarah bahwasanya pernah terjadi.
Sejarah terbagi menjadi dua macam bagian yaitu sejarah sebagai kisah sejarah dan
sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah ialah sejarah dalam pengertian
subjekif karena peristiwa masa lalu itu telah menjadi pengetahuan manusia. Sejarah
sebagai suatu peristiwa yang merupakan sejarah yang secara objektif sebab peristiwa
masa lampau itu sebagai suatu kenyataan yang masih di luar pengetahuan manusia.
Sebab lapangan sejarah meliputi segala pengalaman manusia yang mengungkap fakta
mengenai apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana sesuatu itu telah terjadi.1
Menurut kuntowijoyo, ilmu sejarah merupakan ilmu yang meliputi keseluruhan
aktifitas manusia, dengan memperhatikan proses dan struktur yang tunggal dalam
ruang dan waktu. Demikian halnya dengan sejarah itu sendiri, sejarah dipandang
sebagai rangkaian peristiwa yang dialami manusia di dunia ini, dengan kejadian-
kejadian yang datang silih berganti di masa lalu dan membentuk masa sekarang serta
masa akan datang.2 Dengan demikian keadaan yang kita kenal pada saat ini
merupakan hasil dari proses sejarah. Proses yang dengan jelas menunjukan
bagaimana sistem kemasyarakatan dengan struktur ekonomi, sosial dan politik, yang
kemudian tumbuh, berubah dan mencapai tingkat perkembangan sampai saat ini.
Sejarah sering dilantik dengan perubahan suatu daerah atau wilayah dengan
sendirinya memberikan perubahan, bagi daerah tersebut baik itu secara keseluruhan
maupun sebagian. Di sini didemensi waktu sangatlah penting sebab perubahan ialah
sebuah proses dalam waktu.3 Di dalam sejarah, perkembangan desa atau pun kota
1 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, ( Yogyakarta: Ar-Auzz Media,
2007), hlm. 13-15. 2 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah: Edisi kedua, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,
2003), hlm. 34. 3 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm. 20.
16
dipengaruhi oleh masyarakat setempat. Pertambahan atau berkurangnya penduduk
memberikan pengaruh yang besar bagi perubahan desa atau kota. Perubahan yang
dimaksud bisa dilihat melalui perilaku dari anggota masyarakat sehari-hari secara
individual atau kelompok.
Setiap gejala sejarah yang berhubungan dengan kehidupan sosial suatu
komunitas atau kelompok, disebut sejarah sosial. Adapun bentuk kehidupan sosial
beranekaragam, seperti kehidupan keluarga beserta pendidikannya, gaya hidup yang
meliputi pakaian, perumahan, makanan, perawatan kesehatan, segala macam bentuk
rekreasi, seperti permainan, kesenian, olahraga, peralatan, upacara, dan lain
sebagainya. Dengan demikian, ruang lingkup sejarah sosial sangat luas oleh karena
itu hampir segala aspek hidup mempunyai dimensi sosialnya.4
Dalam memahami suatu proses, penelitian dan penulisan sejarah merupakan
suatu usaha untuk merekontruksi ataupun menulis kembali peristiwa sejarah dan
menyusunnya menjadi sebuah historiografi yang lengkap. Historiografi pada
prinsifnya bukanlah sekedar suatu usaha penyuntingan ulang cerita lama. Untuk
menjadi disiplin ilmu, Historiografi berkembang dengan menggunakan metode dan
pendekatan-pendekatan ilmu sosial. Sebab dengan menggunakan pendekatan ilmu-
ilmu sosial ruang lingkup sejarah tidak lagi dibatasi oleh pertanyaan-pertanyaan
tentang proses, tetapi juga mulai memikirkan mengenai struktur. Sejarah yang
bermula bersifat cerita yang semata-mata deskriptif dan diakronik mulai menuju ke
arah tulisan yang analisis dan sinkronis.5
Dari sekian banyak tema penulisan sejarah, tema tentang sejarah pedesaan
merupakan salah satu kajian sejarah yang khusus meneliti tentang desa atau pedesaan,
masyarakat petani dan ekonomi.6
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 tentang
pemerintahan desa, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
4 Santono Kontodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm 50. 5 Kuntowijoyo Metodologi Sejarah, hlm. 20.
6 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 74.
17
penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terrendah langsung di bawah camat
dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.7
Sejarah suatu daerah pada dasarnya memuat tentang awal dari berdiri atau
terbentuknya daerah tersebut, misalnya saja seperti asal-usul daerah yang
bersangkutan sampai kepada perkembangan daerah itu pada masa berikutnya. Pada
dasarnya setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter tersendiri, hal ini disebabkan
karena masing-masing wilayah di Indonesia terbentuk melalui sejarah panjang yang
berbeda-beda. Demikan juga kebudayaan yang menjadi produk dari proses sejarah
yang panjang. Oleh karena itu sejarah pedesaan merupakan hal yang kompleks yang
memiliki banyak aspek dari keseluruhan pengalaman kolektif masa lalu meliputi
sosial budaya, politik, agama, dan sebagianya dalam suatu wilayah tertentu.
Desa Guguk secara administratif berada di kecamatan Renah Pembarap,
kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Sekitar 275 km sebelah barat kota Jambi. Desa
Guguk terletak di daerah berbukit dekat dengan sungai batang merangin dan dilalui
jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Bangko dengan kota Sungai Penuh
dengan kondisi aspal yang cukup baik.8
Pada cerita-cerita orang tua terdahulu yang merancang atau yang membuat
desa Paligai Panjang yang kemudian berubah menjadi desa Guguk yang diperkirakan
pada tahun 1165 Masehi atau kira-kira pada abad ke 12.9 Nama desa sebelum ini
disebut kalbu yang diperkirakan pada tahun 1170 sedangkan nama Desa itu muncul
secara hukum pada tahun 1979 dalam sebuah UU NO 5 sampai sekarang. Pemukiman
Paligai Panjang berkembang dengan datangnya rombongan nenek Sultan Mudo
7 www.hukumoline// tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa, hlm 2. 8 Wawancara dengan Bapak: Muhammad Hijazi (42), kepala desa Guguk, tempat
wawancara: kediaman beliau, pukul 19.00 wib, Jumat 04 oktober 2019. 9Wawancara dengan datuk Samsudin (60), ketua adat desa Guguk, tempat wawancara
kediaman beliau, pukul 14.00, minggu 12 januari 2020
http://www.hukumoline/
18
Lurah dari ujung Pagaruyung hingga Ujung Tanjung Muaro Sekiau Temiai. Menurut
keterangan ketua adat sejarah Desa Guguk ialah desa yang terletak di kecamatan
Renah Pembarap yang memiliki sejarah panjang jauh sebelum kemerdekaan
Indonesia. Desa Guguk pernah berpindah dari Paligai Panjang ke seberang sungai
Batang Merangin maksudnya supaya aksesnya jauh lebih mudah seiring
berkembangnya waktu desa Guguk semakin meluas.
Keistimewaan dari desa Guguk ini adalah selain dari kata Guguk yang
berartikan tinggi, maksud dari kata tinggi ialah sesuatu hasil musyawarah yang
dijunjung tinggi atau ditinggikan, maksudnya adalah hasil musyawarah orang-orang
Guguk yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya jadi dari itu terjadilah
perubahan nama dari Paligai Panjang menjadi Guguk. Dan juga nama Guguk ini
dari kata Gubuk karena keseringan menyebut kata Gubuk lalu terjadilah perubahan
nama Paligai Panjang menjadi Guguk.10
Menurut keterangan dari orang tua terdahulu orang-orang Guguk ini
keturunan dari Pagaruyung Minang Kabau lalu bermukim di Ujung Tanjung Muaro
Sekiau Temiai dan lalu mengikuti aliran sungai Batang Merangin dan sampailah di
desa Guguk sekarang. Sejarah Kehidupan masyarakat pada masa itu masih sangat
sederhana karna mereka baru menempati desa itu. Jadi mereka bergotong royong
membuat rumah panggung atau sebutan orang-orang terdahulu adalah padukoh.
Perkembangan dari tahun ke tahun sangatlah besar perkembangannya baik dari segi
desanya yang berubah, yang sebelumnya masyarakat Guguk bermukiman di seberang
sungai Batang Merangin tapi semakin berkembangnya desa masyarakat sepakat untuk
pindah ke Tepian desa Guguk sampailah saat ini.11
Kondisi ekonomi masyarakat Guguk pada dasarnya masyarakat Guguk
memiliki wilayah seluas kira-kira 83.000 hektar, yang pemamfaatannya meliputi
berladang, berkebun, bersesap/belukar, bersawah, selain itu masyarakatnya menjadi
10
Wawancara datuk Samsudin (60), ketua lembaga adat desa Guguk, tempat wawancara
dikediaman beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019. 11
Wawancara dengan bapak: Abu Sama (50), ketua lembaga adat desa Guguk, tempat
wawancara: kediaman beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019
19
penjual buah-buahan yang merupakan mata pencaharian penting pada musim tertentu
saja dan sisanya yaitu hutan adat atau hutan lindung yang dilindungi oleh pemerintah.
Sungainya juga di mamfaatkan oleh masyarakat untuk mencari rezeki seperti
memancing, berlukah, dan mengumpulkan batu-batu lalu mereka jual. 12
Berbicara mengenai sejarah desa Guguk memiliki banyak sejarah yang salah
satunya sejarah desa Guguk dan juga ada kuburan tujuh atau yang sering disebut
makam Syeh Rajo yang merupakan Syeh yang pertama datang ke Guguk yang
berketurunan dari Mataram, yang konon katanya dalam satu lobang makam itu dihuni
oleh tujuh orang, salah satunya adalah Syeh Rajo dan enam orang lagi yaitu pengikut
setianya yang rela dikubur hidup-hidup.13
Banyak nya penemuan yang saya dapatkan
waktu wawancara dan observasi, maka saya mengambil atau mengangkat judul
skripsi tentang sejarah desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi.
Pada masa kepemimpinan Syeh Rajo perekonomian dan pembangun didesa
Guguk mengalami peningkatan kearah yang lebih baik sampai sekarang. Jadi dengan
demikian berdasarkan perkembangan desa tersebut, maka peneliti mengangkatnya
menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah
Pembarap Kabupaten Merangin provinsi Jambi.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika bagian penting yang
harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu peneliti melakukan
penelitian ini harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
12
Wawancara dengan bapak: Muhammad Hijazi (42), pekerjaan: kepala desa Guguk, tempat
wawancara di kantor desa Guguk, 10.00 wib, senin 06 januari 2020 13
Wawancara datuk Samsudin (60), ketua adat desa Guguk, tempat wawancara dikediaman
beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019
20
1. Bagaimana sejarah berdirinya desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?
2. Bagaimana kondisi keagamaan dan Kebudayaan di desa Guguk Kecamatan
Renah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?
3. Bagaimana kondisi ekonomi di desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?
C. Batasan Masalah
Terkait penelitian mengenai sejarah desa di setiap daerah sudah banyak, maka
peneliti ingin membatasi penelitian ini dibatasi hanya pada satu desa yaitu Sejarah
Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi Jambi.
Penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian yaitu: Sejarah berdirinya desa
Guguk, kondisi keagamaan dan kebudayaan di desa Guguk, dan kondisi ekonomi di
desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya desa Guguk.
2. Untuk mengetahui kondisi keagamaan dan kebudayaan di desa Guguk.
3. Untuk mengetahui kondisi perkembangan desa Guguk.
E. Mamfaat Penelitian
Ada dua mamfaat atau kegunaan penelitian ini, yaitu mamfaat teoritis dan
mamfaat praktis.
1. Secara teoritis adalah hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan
pengembangan ilmu sejarah, khususnya tentang sejarah desa yang ada di Jambi.
Sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya, bagi pembaca diharapkan
penelitian ini menjadi masukan dalam pembinaan dan pengembangan diri serta
kepribadian masyarakat agar dapat menyaring informasi yang bermanfaat.
21
2. Secara praktisnya adalah hasil penelitian dapat digunakan untuk menambahkan
wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis khususnya dan pembaca
serta untuk mendapatkan gelar serjana humaniora. selain itu, penelitian ini juga
dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya, dalam skala yang lebih luas
untuk masyarakat Kecamatan Renah Pembarap penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk pengembangan dan kemajuan
dalam meningkatkan mutu perorangan ini diharapkan menjadi sumbangsih
dalam studi sejarah.
F. Tinjauan Pustaka
Selama ini banyak telah banyak buku-buku maupun karangan yang membahas
tentang sejarah desa di Indonesia umumnya, namun sejauh ini informasi yang didapat
belum diketahui ada yang melakukan pembahasan secara khusus mengenai sejarah
desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Satu hal penting yang harus dilakukan penulis dalam penelitian ilmiah adalah
melakukan tinjauan atas penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini lazim disebut dengan
istilah prior research. Prior research penting dilakukan dengan alasan untuk
menghindari adanya duplikasi ilmiah, untuk membandingkan kekurangan ataupun
kelebihan antara penelitian terdahulu atau penelitian yang akan dilakukan dan untuk
menggali informasi penelitian atas tema yang diteliti dari penelitian sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan penulis, sampai saat ini terdapat peneliti beberapa karya
berupa ataupun karangan yang membahas mengenai peranan ulama dalam
pengembangan Islam. Beberapa karya yang telah ditulis di antaranya sebagai berikut:
Pertama, Skripsi yang berjudul tentang sejarah kota tua peninggalan Belanda
dikelurahan Pasar Muara Tembesi Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Skripsi ini
dibuat oleh RD. Tarmizi pada Fakultas adab dan Humaniora UIN STS JAMBI.
Skripsi ini membahaskan tentang bagaimana sejarah kota tua peninggalan belanda
dan juga membahas tentang gambaram umum kelurahan pasa muara tembasi.
Penelitian ini sama-sama menggunakan teori sejarah.
22
Kedua, Skripsi yang berjudul Sejarah Perkembangan Desa Kampung Baru
Kecamatan Batang Asam Kebupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 1940-2017.
Skripsi ini dibuat oleh Nurhayani pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS
JAMBI. Skripsi ini menjelaskan tentang gambaran umun desa Kampung Baru, juga
masyarakatnya apa penyebab terjadinya perkembangan desa Kampung Baru ini.
Adapun perbedaannya skripsi ini penelitian ini yaitu yang mana skripsi ini lebih
menjelaskan kepada sejarah perkembangannya yang ada di desa Kampung Baru.14
Ketiga, Skripsi yang berjudul Sejarah desa Kelait kecamatan tauluan selatan
tahun 1924-2014. Skripsi ini ditulis oleh Vilke Mosey mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sam Ratulagi. Skripsi ini menggunakan empat metode sejarah
yang terdiri dari: Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi, dan Histiografi.15
Ada pun
perbedaannya skripsi ini lebih menekankan kepada sejarah perkembangan ekonomi
yang ada di desa Kalait Kecamatan Touluan Selatan sedangkan penelitian ini lebih
menekankan kepada sejarah berdirinya desa Guguk.
G. Dasar-Dasar Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep-konsep untuk
menghubungkan antara landasan teori dengan kenyataan yang teejadi sebagai
landasan tempat pengambilan pembahasan yang berdasarkan kenyataan-kenyataan
yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah desa yaitu mendeskripsikan
peristiwa-peristiwa masa lalu disuatu daerah dan perkembangannya, karena pada
dasarnya sejarah pedesaan merupakan sejarah dalam arti yang seluas-seluasnya.16
1. Sejarah
Kata sejarah berasal dari kata Arab yaitu Syajaratun yang artinya pohon
sedangkan dalam bahasa inggris sejarah adalah History yang artinya masa lampau.
14
Nurhayati, “Sejarah Perkembangan Desa Kampung Baru Kecamatan Batang Asam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Pada Tahun 1940-2017. Skripsi Serjana Humaniora
Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin Jambi (2018). 15
Vilke Mosey,” Sejarah Desa Kalait Kecamatan Touluan Selatan pada tahun 1924-2014”
Skripsi Serjana Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado (2015) 16
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm.73.
23
Bahasa Yunani Historia yang berarti ilmu. Bahasa Jerman Geschicte sesuatu yang
terjadi pada masa lampau umat manusia yang harus berkembang dari tingkat yang
sederhana ketingkat yang lebih maju.17
Selanjutnya Sugiono dan Poerwantana
mengatakan bahwa sejarah adalah perubahan-perubahan, peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian masa lalu yang telah diberikan tafsir atau alasan yang dikaitkan
sehingga membentuk suatu kejadian yang lengkap.18
Sejarah adalah salah satu bidang
ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan
masyarakat serta kemanusian dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya.
Sejarah ialah cerita perubahan-perubahan, peristiwa-peristiwa atau kejadian masa
lampau.19
Menurut GazaIba yang mendefinisikan bahwa sejarah sebagai gambaran
tentang masa lalu tentang manusia dan lingkungan, situasi sekitarnya sebagai makluk
sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap yang meliputi fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa
yang telah berlalu. Sebagaimana ilmu sejarah terkait pada prosedur penelitian ilmiah
sejarah juga terkait pada pengajaran yang bersandar pada fakta.20
Menurut Kuntowijoyo di dalam bukunya sejarah adalah suatu catatan berbagai
peristiwa yang terjadi pada pada masa lampau (event in the past). Dalam pengertian
yang lebih seksama sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.
Sejarah adalah Fakta, perbedaan pokok antara sejarah dengan fiksi ialah sejarah
menyuguhkan fakta sedangkan fiksi menyuguhkan khayalan, imajinasi, atau fantasi.21
Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau yang
mempunyai bukti dan fakta-fakta sejarah. Sejarah terbagi menjadi dua bagian yaitu
17
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto ( Jakarta: Yayasan
Penerbit Univ. Indonesia, 1985), hlm 32. 18
Sugiono, Poerwantana, P. K. Pengantar Ilmu Sejarah, ( Semarang: Rineka Cipta.1992),
hlm 2. 19
Tamburaka, E. Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat
dan Iptek. ( Jakarta Rineka Cipta 2002), hlm 2. 20
Sidi, Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai Suatu Ilmu. (Jakarta: Pustaka Anata. 1988), hlm
13. 21
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 157.
24
sejarah kisah dan sejarah sebagian peristiwa. Sejarah sebagai kisah ialah sejarah
dalam pengertian subjektif karna peristiwa masa lalu itu telah menjadi pengetahuan
manusia. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah yang secara
objektif sebab peristiwa masa lampau itu sebagai kenyataan yang masih di luar
pengetahuan manusia. Sebab lapangan sejarah meliputi segala pengetahuan manusia
yang mengungkap fakta mengenai apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana sesuatu
telah terjadi.22
Namun demikian, kajian sejarah masih terlalu luas lingkupnya sehingga
menuntut suatu adanya pembatasan. Oleh karena itu, sejarah haruslah diartikan
sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa yang lampau yang
dilakukan ditempat tertentu juga. Dengan demikian, muncullah kajian sejarah yang
suku bangsa-bangsa tertentu, di tempat tertentu juga, ataupun pada zaman tertentu
juga, seperti pada zaman sejarah bangsa Eropa, sejarah zaman Yunani, sejarah Islam,
sejarah Islam dan pertengahan, sejarah Islam di Spanyol, dan sebagainya.23
Jadi dari beberapa pengertian dan ungkapan beberapa tokoh tersebut diatas
yang menjelaskan bahwa sejarah adalah kejadian masa lampau atau masa lalu yang
dilakukan oleh manusia dan dilengkapi fakta-fakta, baik itu secara lisan, maupun
secara fakta atau tidak lisan berupa benda cagar budaya baik yang bergerak seperti
keramik, graba dan sebagainya. Dan benda cagar budaya yang tidak bergerak seperti
candi, bangunan masjid dan lain-lainnya, juga fakta yang berupa dokumentasi baik itu
berupa buku, majalah, tulisan tangan (manuskrip), piagam dan lain sebagainya untuk
mencari sebuah kebenaran. Seperti dengan sejarah desa Guguk yang berketurunan
dari Pagaruyung MinangKabau dan Mataram, yang membawa perubahan di desa
Guguk ialah Sulthan Mudo Luhah dari Pagaruyung dan Syeh Rajo dari Mataram
namun kedua Raja ini datang tidaklah bersamaan namun memiliki selisih rentan
waktu tidak terlalu lama sekitar 5 tahun saja. Syeh Rajo dari Mataram datang sekitar
22
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah. (Yogyakarta: Ar-Azuzz Media,
2007), hlm 13-15. 23
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pt Amzar, 2010), hlm 2.
25
tahun 1165 namun mereka tidak langsung datang ke Guguk tapi mereka menetap
dahulu di Ilir Teluk Wang Sakti lalu mereka menyusuri sungai Sirih atau sungai
Batang Merangin untuk mencari tempat aman dan baik juga dari segi makan maupun
dari segi sosialnya. Lalu menetaplah mereka di desa Guguk pada masa itu. Pada tahun
1170 datanglah Sultan Mudo Luhah dari Pagaruyung MinangKabau yang
bermukiman di Muara Sekiau yang disebut dengan desa Tamiai Kerinci dari situlah
mereka berpindah menyusuri sungai Batang Merangin yang nama Dusun Kebun yang
terletak di Simpang Parit tepatnya berdampingan dengan desa Guguk.
2. Desa
Desa adalah Perwujudtan atas satuan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-
unsur fisiografi sosial ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat disuatu daerah
dalam hubungannya dan pengaruh timbal-balik dengan daerah-daerah lain. Desa
adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan
hak asal-usul yang bersifat istimewa. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia.
Secara hukum keberadaan desa diatur dalam UU no 5 tahun 1974 dan UU no
5 tahun 1979 yang pemerintahanya diatur dalam peraturan tahun 1981 no 1 yang
mana pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kepala dusun dan
kepala urusan. Pemerintahan tersebut berhak menyelenggarakan urusan rumah
tangganya dengan menggunakan perangkat atau kelembagaan pengambilan keputusan
yang telah ada.24
Selanjutnya desa disebut sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yuridiksi, berwewenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat,
24
Pahmi sy, Perspektif Baru Antropologi Pedesaan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),
hlm 22.
26
yang diakui dan dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di
kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud dalam UU Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dari pendapat diatas dapat menimpulkan bahwa desa adalah suatu kesatuan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan
dibentuk dalam suatu sistem pemerintahan.
Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 tentang
pemerintahan desa pasal 2 menjelaskan bahwa:
a. Desa dibentuk dengan memperhatikan syarat-syarat luas wilayah, jumlah
penduduk dan syarat-syarat lain yang akan ditentukan lebih lanjut dengan
peraturan Menteri Dalam Negeri.
b. Pembentukan nama, batas, kewenangan, hak dan kewajiban desa
ditetapkan dan diatur dengan peraturan daerah sesuai dengan pedoman
yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.
c. Ketentuan tentang pemerintahan, penyatuan dan penghapusan desa diatur
dengan pemerintahan Menteri Dalam Negeri.
Pasal 3 tentang pemerintahan desa yang menjelaskan bahwa:
1. Pemerintahan Desa terdiri atas kepala desa dan lembaga musyawarah
desa.
2. Pemerintahan Desa dalam pelaksaan tugasnya dibantu oleh perangkat
Desa.
3. Perangkat Desa terdiri atas sekreteriat desa dan kepala-kepala dusun.
4. Susunan organisasi dan tata kerja pemertintahan desa dan perangkat desa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
peraturan daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri
Dalam Negeri.
27
5. Peraturan daerah yang dimaksud dalam ayat (4) baru berlaku sesudah ada
pengesahan dari pejabat yang berwenang.25
25
WWW.hukumonline// Tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979
Tentang Pemerintahan Desa, hlm 2.
http://www.hukumonline/
28
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif
kualitatif atau penelitian lapangan. Penelitian deskriftif dimaksudkan untuk eksplorasi
dan klarifikasi mengenai suatu penomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskrifsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti.26
Dalam penelitian yang berjudul tantang sejarah desa Guguk Kecamatan
Penah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Peneliti akan mencoba
mendeskrifsikan tentang bagaimana sejarah desa Guguk dan mendeskrifsikan
bagaimana kondisi keagamaan dan kebudayaan dan juga bagaimana kondisi ekonomi
di desa Guguk.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmu
sosial. Pendekatan ilmu sosial dapat digunakan untuk mendeskrifsikan tentang sosial
pedesaan Desa Guguk berserta kondisi keagamaa, kebudayaan dan ekonominya.
Dengan demikian gambaran suatu peristiwa sangat ditentukan oleh
pendekatan yang digunakan, yakni dari segi mana kita memandangnya, dimensi apa
yang diperhatikan dan unsur-unsur apa yang diungkapkan seperti yang telah
disebutkan di atas bahwa penelitian ini akan mendeskrifsikan tentang sejarah
pedesaan Desa Guguk beserta kondisi keagamaan, kebudayaan dan ekonominya.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah
Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin yang bertepatan
dengan tempat tinggal peneliti. Yang menjadi fokus utama penelitian ini yaitu:
Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi
Jambi.
26
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2007),
hlm 20.
29
C. Metode Penelitian Sejarah
Pada penelitian sejarah pedesaan ini, peneliti menggunakan metode sejarah
untuk mencapai penyusunan yang sistematis dan teruji kredibilitasnya, maka dalam
penelitian ini digunakan beberapa tahapan untuk melacak informasi yang akan
dijadikan rujukan. Adapun tahap-tahap yang akan ditempuh yaitu sebagai berikut.
a. Heuristik atau Pengumpulan Sumber/Data
Tahapan ini merupakan teknik atau cara untuk memperoleh, mendapatkan,
mengumpulkan atau menemukan sumber sejarah.27
Sumber sejarah yang
dimaksudkan adalah sejumlah materi yang tersebar dan teridentifikasi seperti
catatan, tradisi lisan, sejarah lisan, runtuhan atau bekas-bekas bangunan
peninggalan, inskripsi atau dengan kata lain sumber sejarah merupakan
peningalan-peninggalan manusia dan aktivitas manusia yang telah diteliti.
Apabila sumber-sumber sejarah itu ternyata adalah terdapat di museum-
museum atau perpustakaan maka katalog-katalog dapat dipergunakan sebagai alat
utama heuristik. Akan tetapi, sumber tertulis itu tidak selamanya terkoleksi secara
rapi. Ternyata sumber-sumber itu terdapat pada koleksi swasta atau perorangan,
maka yang terpenting ialah dapat diketahui tempat-tempat atau dimana koleksi
dokumen-dokumen itu tersedia. Sebelum peneliti mengajunkan langkahnya lebih
jauh dalam pencaharian sumber-sumber lebih terperinci, sebetulnya panduan
heuristik yang pertama kali dapat dilakukan adalah dengan membaca bibliografi
terpadu mengenai topik penelitian.28
Berdasarkan bacaan ini, selain peneliti dapat mengumpulkan sebagian data,
peneliti juga dapat mencatat sumber-sumber terkait yang dipergunakan dalam
karya terdahulu itu. Dengan demikian, penelitian mulai dapat menyaring sebanyak
27
Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
hlm 29. 28 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 104.
13
30
mungkin jejak-jejak sejarah yang ditemukannya. Lalu peneliti memperhatikan
setiap jejak itu dan bagian-bagiannya dengan selalu bertanya apakah itu
merupakan sumber yang tepat dan apakah itu merupakan data sejarah.29
Heuristik memiliki dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
1. Sumber primer adalah sumber yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh
peneliti dari sumber pertama.30
Data primer yang dimaksud adalah data yang
diperolah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data primer ini
peroleh langsung dari masyarakat yang telah mengetahui tentang sejarah
desa Guguk seperti lembaga adatnya, para ulama, tokoh agama atau tokoh
kemasyarakatan, kepala desa dan lainnya. Selain itu juga ada kata-kata dan
tindakan orang-orang yang diwawancarai merupakan sumber data utama.
Sumber data dicatat melalui catatan yang bersifat tertulis maupun melalui
rekaman video, pengambilan foto atau film. Data atau sumber primer antara
lain meliputi dokumen historis dan ilegal, hasil dai suatu eksperimen, data
statistik, lembaran-lembaran penulis kreatif dan objek-objek seni.31
2. Sumber sekunder adalah merupakan data pendukung yang dikumpulkan,
diolah, dan disajikan dari beberapa buku bacaan yang memberi komentar,
analisis, kritik, dan sejenisnya yang berkaitan dengan data primer.32
Data
sekunder yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh melalui dari data
dokumentasi dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Data yang diperoleh melalui dari tulisan-tulisan yang berbentuk jurnal,
skripsi, tesis maupun disertai yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Termasuk juga orang atau masyarakat dan materi yang terdapat didesa
Guguk Kacamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi Jambi.
29
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 105. 30
Tim Penyusun buku pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan
Humaniora-Sastra dan Kebudayaan Islam, hlm 31. 31
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, hlm 157. 32
Tim Penyusun buku pedoman skripsi, hlm 34.
31
Sumber data merupakan suatu objek yang berkaitan dengan dari mana data
yang bersangkutan diperoleh. Apabila penelitian ini menggunakan teknik
wawancara dalam memperoleh, maka sumber data tersebut yaitu responden yang
merupakan orang yang menjawab pertanyaan penelitian atau orang yang merespon
baik secara tertulis maupun lisan atau juga tertulis, sumber data yang dijadikan
sumber utama dalam penelitian ini adalah informan seperti:
1. Tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, dan tua-tua tengganai.
2. Kepala desa atau jejarannya
3. Masyarakat umum desa Guguk
Selain ini juga sumber data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
seperti buku-buku yang berkaitan. Jurnal-jurnal, skripsi, tesis maupun disertai
dokumentasi yang diambil dari dokumentasi yang terdapat dilokasi penelitian.
Dengan demikian teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini
yaitu penelitian yang menggunakan teknik observasi atau pengamatan, wawancara,
dan dokumentasi.33
Adapun sumber-sumber sejarah adalah terdapat dimuseum-
museum atau perpustakaan yang katalog-katalognya dapat dipergunakan sebagai
alat utama heuristik. Akan tetapi sumber-sumber tertulis itu tidak selamanya
terkoleksi secara rapi, namun ternyata sumber-sumber itu terdapat pada koleksi
swasta atau perorangan maka yang terlebih penting ialah dapat diketahui tempat-
tempat dimana lokasi dokumen itu tersedia.34
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang kelakukan manuisa seperti terjadi dalam kenyataan.
Dengan observasi dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan
sosial, yang sulit diperoleh dengan metode lainnya. Dalam penelitian ini peneliti
33
Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan
Humaniora-Satra dan Kebudayaan Islam , (Jambi:2013), hlm 34. 34
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm
104.
32
telah melakukan observasi lansung terhadap objek yang diteliti kepada objek
peninggalan dengan menggunakaan indera.35
Dalam hal ini penulis akan melihat
bagaimana kondisi keagamaan dan kebudayan masyarakat desa Guguk dari dulu
sampai saat ini. Peneliti juga akan melihat bagaimana kondisi ekonomi masyarakat
desa Guguk.
Peneliti menggunakan cara kerja observasi ini melihat dari makam-makam
Syeh Rajo atau yang sering disebut di desa Guguk dan dikenal juga sebagai
kuburan Tujuh, mengapa begitu kerena satu orang raja dan enam orang pengikut
setianya yang rela dikubur hidup-hidup demi setianya kepada sang raja. Juga
melihat dari segi kebudayaan atau tradisi yang ada di desa Guguk ini salah satunya
tradisi makan jantung yang dilaksanakan dalam satu tahun sekali tepatnya waktu
hari raya idhul fitri.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara
menanyakan atau mengajukan pertanyaan kepada subjek penelitian/informen yang
berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan
wawancara secara langsung kepada masyarakat yang ada di desa tersebut. Dalam
penelitian ini bentuk wawancara yang telah digunakan yaitu wawancara tidak
terstruktur yang bertujuan untuk subjek penelitian atau narasumber lebih bebas
menggunakan pendapatnya dan tidak terkesan mengajari kepada informen. Bentuk
wawancara ini juga dilakukan dengan santai tanpa ada tekanan yang mengganggu
kenyamanan narasumber. Dan untuk mempermudah memperoleh data dalam
mengadakan wawancara, atau menggunakan alat bantu perekaman suara maupun
cetatan kecil yang menjadi suatu alat utama dalam melakukan wawancara yang
baik dan benar. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai ketua lembaga adat
desa Guguk dan akan menanyakan tentang bagaimana sejarah berdirinya desa
35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm 174-175.
33
Guguk. Dalam hal ini peneliti mewawancarai ninek mamak tuo-tuo tengganai
yang ada di desa dan hanya menanyakan permasalahan yang diteliti saja karena itu
sifatnya juga infirmal dan terbuka, wawancara yang diadakan lebih mengutamakan
catatan-catatan dan tidak memerlukan tempat tersendiri untuk melakukan
wawancara. Namun tidak menutup kemungkinan pula satu orang informan,
diwawancarai lebih dari satu kali, baik untuk permasalahan baru atau pun lama
terdapat hal-hal yang tidak tercatat, kurang jelas atau ragu-ragu. Peneliti
mewawancarai ketua lembaga adat datuk Samsudin dan Abu Sama.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik akhir yang digunakan dalam
penggumpulan data, dokumentasi merupakan teknik pencarian menghimpun,
memeriksa dan mencatat dokumen-dokumen atau arsip yang berhubungan dengan
objek penelitian.36
Dokumenatsi ini juga digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh dari wawancara, seperti buku-buku yang berhubungan yang bekaitan
dengan objek penelitian. Dalam hal ini peneliti akan memcari dokumen berupa
foto-foto, arsip yang berhubungan dengan sejarah berdirinya desa Guguk, kondisi
keagamaan dan kebudayaan, dan juga tentang kondisi ekonomi desa Guguk.
Adapun sumber data yang didepati melalui keterangan dari kepala desa, ninek
mamak, tuo tengganai, ketua BPD, sekretaris desa, dan tokoh masyarakat yang ada
di desa Guguk.
b. Verifikasi (Kritik sumber)
Kritik sumber dalam sejarah adalah suatu teknik yang bertujuan untuk
mendapatkan otontistas dan kredibilitas sumber. Setelah semua sumber terkumpul,
maka tahap selanjutnya adalah pengujian sumber yang telah didapatkan. Tahap ini
dilakukan untuk mencari kritik sumber tersebut baik secara internal maupun
36
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, hlm 33.
34
eksternal.37
Kritik eksternal dilakukan dengan melihat otentitass dan integritas data
mengenai objek penelitian, sedangkan kritik internal dilakukan dengan menilai secara
intrinsik sumber-sumber sejarah serta membuat perbandingan kesaksian dari berbagai
sumber.
Setelah melakukan pengritikan pada sumber langkah selanjutnya adalah
teknik triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh.38
Dalam hal ini dilakukan uji
keabsahan tentang keaslian sumber yang dilakukan melalui krtik internal dan
keabsahan tentang kesahihan sumber yang ditelusuri melalui kritik intern. Berikut ini
teknik verifikasi akan dijelaskan lebih lanjut:
1. Keaslian sumber
Peneliti melakukan atas asli dan tidaknya sumber, berati ia menyeleksi segi-
segi fisik dari sumber yang ditemukan. Bila sumber itu merupakan dokumen tertulis
maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya,
ungkapan, kata-katanya, dan segi penampilan luarnya yang lain.39
Saat peneliti melakukan pengujian atas asli dan tidak sumber, berarti ia
menyeleksi segi-segi fisik dari seumber yang ditemukan. Dalam hal ini keaslian
sumber pada sejarah desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin
yakni bagaimana sejarah berdirinya desa Guguk ini, bagaimana kondisi keagamaan
dan kebudayaan, dan bagaimana kondisi ekonomi di desa Guguk ini.
2. Kesahihan sumber
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian terdahulu bahwa kesahihan
dalam sejarah merupakan faktor paling menentukan shahih atau tidaknya bukti atau
37
Suhartono Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, hlm 36-37. 38
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian kualitatif: Edisi Revi, hlm 330. 39
Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, (jakarta: Inti Idayu Press
1984), hlm 38.
35
fakta sejarah. Kekeliruan saksi pada umumnya ditimbulkan oleh dua penyebab
utama yaitu.
Pertama, kekeliruan dalam sumber informal yang terjadi dalam usaha
menjelaskan, menginterpretasikan atau menarik kesimpulan dari sebuah sumber.
Setiap usaha untuk menentukan faktor yang sebenarnya juga dapat dengan mudah
mengakibarkan kekeliruan.
Kedua, kekeliruan dalam sumber formal, penyebabnya adalah kekeliruan
yang disengaja terhadap kesaksian yang pada mulanya penuh dengan kepercayaan,
detail kesaksian tidak dapat dipercaya dan para bukti terbukti tidak mampu
menyampaikan kesaksiannya secara sehat, cermat dan jujur. Atas semua penyebab
kekeliruan ini, kridibilitas sumber akan lebih tepat bila ditelusuri berdasarkan
proses-proses dalam kesaksian. Oleh karena itu kritik dilakukan sebagai alat
pengendali atau pengecekan proses-proses itu serta untuk mendeteksi adanya
kekeliruan yang mungkin terjadi penyebab ketidaksahihan isi sumber itu memng
sangatlah kompleks.40
Selain disebabkan kekeliruan tersebut, bisa juga terjadi karena persepsi
perasaan, karena ilusi dan halusinasi sintesis dari kenyataan yang dirasakan, dalam
reproduksi dan komunikasi, karena kekeliruan ini sering juga terjadi dalam catatan
sejarah.41
c. Interpretasi (Analisis)
Interpretasi atau penafsiran sejarah juga disebut analisis sejarah, yang berarti
menguraikan peristiwa sejarah masa lampau. Analisis data merupakan suatu upaya
yang dilakukan dengan cara berkerja dengan data, memilih data, mencari dan
menemukan data.
40
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011),
hlm 110-111. 41
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 111.
36
Dengan kata lain setelah data terkumpul kemudian data diolah dan dianalisis
untuk menjawab masalah penelitian. Adapun pengolahan data mencakup kegiatan
mengedit data, dan mengkode data. Mengedit data merupakan kegiatan memeriksa
data yang terkumpul untuk memastikan kesempurnaan dari instrumen data. Setelah
melakukkan pemeriksaan data, berikutnya data diberikan kode pada setiap data
terkumpuk atau memuaskan data pada instrumen pengumpulan data. Setelah
pengolahan data berikutnya tinggal mengaanalisis dan menginterpritaskan data.42
Dalam proses interpretasi sejarah, seseorang penelitian harus berusaha
mencapai pengertian faktor-faktor yang menyampaikan terjadinya peristiwa. Dalam
sejarah kadang mengundang beberapa sebab yang membantu mencapai hasil dalam
berbagai bentuknya. Walaupun suatu sebab kadang kala dapat menghantarkan kepada
hasil yang berlawanan dalam lingkungan lainnya. Oleh karna itu, interpretasi dapat
dilakukan dengan cara memperbandingkan data guna menyingkap peristiwa-peristiwa
mana yang terjadi dalam waktu yang sama jadi jelaslah, untuk mengetahui sebab
dalam peristiwa sejarah itu memerlukan pengetahuan tentang masa lalu sehingga
pada saat penelitian peneliti akan mengetahui situasi pelaku, tindakan, dan tempat
peristiwa itu.
d. Historiografi
Historiografi adalah penulisan sejarah yang bertujuan untuk merangkai fakta-
fakta menjadi kisah sejarah. Sebab bagaimanapun juga sejarah iru adalah merupakan
suatu kisah yang dibicarakan sehingga bahan-bahan mentah itu belum merupakan
suatu kisah sejarah.43
Historiografi adalah rekontruksi yang imajinatif dari masa
lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses, penulisan laporan
disusun berdasarkan serialisasi (kronologis, kaulisasi dan imajinasi). Penulisan
sejarah dapat mungkin disusun berdasarkan kronologis ini sangat penting agar
peristiwa sejarah tidak menjadi kacau. Aspek kronologis dalam penulisan sejarah
42
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, hlm 150. 43
Sebagian pendapat dari Nugroho Notosusanto yang dikutip oleh Kapsun Nasir.
37
sangatlah penting dalam ilmu-ilmu sosial mungkin aspek tahun tidak terlalu
penting.44
Diantara syarat-syarat umum yang harus diperhatikan didalam pemaparan sejarah
adalah:
1. Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan dengan bahasa yang
baik dan benar. Misalnya peneliti harus memperhatikan aturan atau pedoman
bahasa indonesia yang baik, mengerti bagaimana memilih kata atau gaya
bahasa yang tepat dalam mengungkapkan maksudnya, bahasa yang mudah
dan dapat jelas dipahami, tidak menggunakan bahasa satra murni yang
cenderung membuat kelebihan-kelebihan tulisannya dan data yang
dipaparkan seperti apa adanya atau gaya bahasanya yang khas.
2. terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah itu disadari
sebagai bagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia didahului oleh masa
dan di ikuliti oleh masa pula. Dengan perkataan lain, penulisan itu
ditempatkannya sesuai dengan perjalanan sejarah.
3. Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan bukti-
buktinya dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti secara jelas oleh
pemikiran pembaca. Dalam hal ini perlu dibuat pola penulisan atau
sistematika penyusunan dan pembahasaan.
4. Keseluruhan pemaparan sejarah haruslah argumentatif, artinya usaha-usaha
peneliti dalam mengerahkan ide-idenya dalam merekontruksi masa lampau
itu didasarkan atas bukti-bukti yang terseleksi, bukti yang cukup lengkap,
secara detail fakta yang akurat.45
44
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 103. 45 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 116-118.
38
BAB III
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Demografis/Penduduk
Penduduk desa Guguk merupakan kelompok masyarakat yang termasuk dalam
suku melayu. Kehidupan penduduk desa Guguk umumnya memiliki kehidupan yang
sama dengan penduduk desa pada umumnya. Kehidupan didasari pada norma-norma
agama dan nilai-nilai luhur pancasila, budaya serta adat istiadat juga tidak dapar
dipisahkan dari kehidupan manusia, karena memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan penduduk desa Guguk. Penduduk desa Guguk selain berasal dari Suku
Bangsa Melayu yang merupakan juga penduduk pendatang, juga terdapat orang-
orang yang berasal dari Mataram dan Minang Kabau. Mereka sebagai pendatang di
desa Guguk memiliki tujuan untuk mencari nafkah, karena menurut mereka peluang
usaha cukup besar. Pengaruh budaya serta adat istiadat yang diwariskan secara turun
temurun juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat desa. Bentuk-bentuk kerja
sama, dan gotong royong dalam kehidupan diantara penduduk desa Guguk masih
tetap terjaga dan terpelihara dengan baik karena masyarakat menyadari bahwa
kehidupan yang berdampingan dengan baik akan menciptakan suasana yang rukun
dan damai.46
Kependudukan di desa Guguk pada tahun terakhir tidak mengalami
pertumbuhan yang tidak begitu berarti, jumlah penduduk desa Guguk pada tahun
2018 sebesar 1120 jiwa yang terdiri dari 563 laki laki dan 557 perempuan.
Penduduk Desa Guguk. pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:47
46
Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara:
dikediaman, pukul 19.00 wib, 08 januari 2020. 47
Arsip desa Guguk, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.
23
39
Tabel
Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Guguk
N
o
Nama
Dusun
Jenis Kelamin Jum
lah KK La
ki-Laki
Peremp
uan
Ju
mlah
1
.
Dusun Paligai
Panjang 118 104 222 66
2
. Dusun Guguk 97
111 208 63
3
.
Dusun Talang
Sembilan 166
171 337 100
4
.
Dusun Simpang
Guguk 182
171 353 119
Jumlah 56
3 557
112
0 349
B. Letak Geografis Desa Guguk
Dalam satuan geografis terhadap berbagai macam hubungan antar pedesaan
satuan geografis seperti perbukitan, daerah aliran sungai, pantai, teluk, selat dan
perdalaman desa yang mempunyai hubungan-hubungan tertentu dengan salah satu
lainnya.48
Desa Guguk merupakan salah satu desa yang ada di Jambi Kabupaten
Merangin Provinsi Jambi. Secara geografis, Desa Guguk terletak pada titik koordinat
antara 1020
01’55.38” Bujur Timur dan 2006’10.15” Lintang Selatan Dengan 50
Diatas Permukaan Laut (DPL), dengan luas 270 Km2. Secara administrasi wilayah
Desa Guguk berbatas langsung dengan :
48
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta:PT Tiara Wacana Yogya, 2003), hlm 78.
40
1. Sebelah Timur :Desa Marus Jaya dan Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap
2. Sebelah Utara : Desa Muaro Bantan Kecamatan Renah Pembarap
3. Sebelah Selatan :Desa Durian Rambun Kecamatan Muara Siau
4. Sebelah Barat : Desa Simpang Parit dan Paruta Kecamatan Renah Pembarap.49
Penduduk desa Guguk ini merupakan penduduk yang beragama Islam 100%
dan semua merupakan warga negara Indonesia. Penduduk masyarakat desa Guguk ini
mempunyai mata pencaharian di darat maupun disungai. Sumber penghasilan di darat
berupa pertanian bercocok tanam seperti: kelapa sawit, karet, umbi-umbian, dan
buah-buahan sebagainya.50
Di sungai ialah memancing, mengumpulkan batu sungai
untuk dijual.
Dalam mendukung jalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan desa
Guguk berada di dusun Talang Sembilan. Selain pusat pemerintahan desa Guguk juga
menjadi tempat berkumpulnnya luhak-16 yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali
setelah itu desa Guguk juga menjadi tempat salah satu jalan penghubung antara
Sarolangun dengan Kerinci dapat dilihat dari jarak tempuh dalam tabel beriku :
Tabel
Jarak Tempuh dari desa ke ibukota
N
o
Jarak
Ke Ibukota
Jarak
Tempuh/Km
Waktu
Tempuh
1 Kecamatan 3km menggunakan
tranfortasi roda dua 10 Menit
2 Kabupaten 30km menggunakan
tranfirtasi roda empat 40 Menit
3 Provinsi 260km menggunakan
tranfortasi roda empat 6-7 Jam
49 Arsip dan Dokumen desa Guguk, kantor desa Guguk, senin 06 januari 2020. 50
Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), Tempat
wawancara, di kantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.
41
Secara Administrasi Pemerintahan, desa Guguk meliputi 4 (empat) Dusun
atau wilayah pemerintahan Dusun dan 7 (tujuh) RT mengingat jumlah penduduk
yang bertambah dan makin Padat dapat.51
1. Dusun Paligai Panjang memiliki 1 RT
2. Dusun Guguk memiliki 2 RT
3. Dusun Talang Sambilan memiliki 2 RT
4. Simpang Guguk memiliki 2 RT
Desa-desa yang ada di daerah kabupaten Merangin yaitu berilklim tropis
dalam arti kata lain beriklim sedang dengan mempunyai dua musim yaitu musim
hujan dan musim panas. Hal tersebut dapat mempengaruhi pola mata pencarian
masyarakat Desa Guguk baik dalam bidang perkebunan maupun pertanian. Wilayah
Desa Guguk, dialiri sejumlah sungai, Seperti Merangin dan sungai-sungai kecil. Desa
Guguk terdiri dari tanah datar, bergelombang, dan berbukit. Jenis lahan di desa terdiri
atas lahan basah dan lahan kering. Sebagian besar lahan yang ada di Desa Guguk
dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian. Daerah ini sebagian besar
ditanami karet dan Kelapa sawit yang tersebar pada seluruh wilayah Desa Guguk
Secara rinci peruntukan atau pemanfaatan lahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel:
Luas Lahan menurut Peruntukan di Desa Guguk
N
o Penggunaan
V
olume Satuan
1 Tanah rawa 10 Ha/M2
2 Tegal/Ladang 25 Ha/M2
3 Pekarangan 20 Ha/M2
4 Pemukiman 18 Ha/M2
51
Dokumen desa Guguk, kantor desa Guguk, selasa 07 januari 2020
42
5 Perkebunan 800 Ha/M2
6 Kuburan/Makam 1.5 Ha/M2
7 Perkantoran 0.3 Ha/M2
8 Sungai 12 Ha/M2
9 Hutan 1804 Ha/M2
1
0
Pertokoan/bisnis 3 Ha/M
2
1
1
Sarana Olah Raga 1.5 Ha/M
2
1
2
Perkantoran
Pemerintah
0.1 Ha/M
2
1
3
Bangunan
Sekolah/Perguruan
Tinggi
4.6
Ha/M2
1
4
Lain-lain Ha/M
2
Sumber data dari kantor desa Guguk:52
Aktivitas mereka di sungai adalah menangkap ikan, memancing, lubuk
larangan adalah benih ikan ditebarkan 1 atau 2 tahun kemudian di ambil bersama-
sama dan mengumpulkan batu sungai untuk dijual lalu uangnya mereka gunakan
untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari juga untuk membangun rumah sendiri.
Desa Guguk memiliki potensi sumber daya yang cukup melimpah, baik dalam bentuk
potensi sumber daya yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui.
Potensi unggulan dari sumber daya yang dapat diperbaharui, berupa non kayu
maupun kayu-kayuan serta hasil hutan.Uuntuk komoditi jenis kayu, sekarang ini telah
mengalami penurunan yang cukup drastis. Ini diakibatkan oleh potensi yang ada
52 Sumber data: Dokumen desa Guguk.
43
semakin terbatas dari tahun ke tahun. Adapun komoditi unggulan di desa Guguk
komoditi unggulan perkebunan. Komoditas unggulannya seperti karet dan kelapa
sawit.53
Desa Guguk yang berpotensi rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir,
lokasi rawan bencana tanah longsor di Desa Guguk besar karena berada diatas tebing
bukit perkebunan, jalan dan Sungai. Potensi bencana gempa bumi di Desa Guguk
pada umumnya sama dengan desa lain dalam Kecamatan Renah Pembarap, sepanjang
sejarah yang ada belum pernah menimbulkan kerusakan benda maupun korban jiwa.
bencana gempa bumi di desa Guguk pada umumnya sama dengan desa lain dalam
kecamatan Renah Pembarap, sepanjang sejarah yang ada belum pernah menimbulkan
kerusakan benda maupun korban jiwa.54
1. Iklim
Secara umum topografi desa Guguk merupakan daerah perbukitan dan dataran
rendah, dengan iklim sebagaimana desa-desa lain yang ada di kabupaten Merangin
mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
pola tanam yang ada di desa Guguk kecamatan renah pembarap.55
2. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga
Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang. Pendidikan
adalah salah satu instrumen penting untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Di desa Guguk jenjang Pendidikan masyarakat tahun 2018 sebagaimana
bisa kita lihat dalam tabel berikut ini :
53
Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara
dikantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa, 07 januari 2020. 54 Wawancara bersama kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara
dikantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020. 55
Sumber data: dokumen desa, tanggal 07 januari 2020.
44
Tabel
Jenjang Pendidikan Masyarakat desa Guguk
No Jenjang
Pendidikan
Jenis Kelamin
Laki-
Laki
Per
empuan
Ju
mlah
1. Tidak/Belu
m Sekolah 87 79 166
2. SD 65 61 126
3. Tamat
SD/Sederajat 81 114 195
4. SMP
Sederajat 36 26 62
5. Tamat
SMP Sederajat 95 50 145
6. SLTA
Sederajat 33 39 72
7. Tamat
SLTA Sederajat 126 70 196
8. PT/Univers
itas 28 28 56
9. Tamat
PT/Universitas 55 47 102
Jumlah 605 514 1120
Sumber data dari dokumen desa Guguk.56
56 Dokumen desa Guguk, pukul 10.00 wib, selasa 7 januari 2020.
45
Fasilitas pendidikan yang ada di desa Guguk berupa gedung paud 1 unit satu
atap, sekolah taman kanak-kanak 2 unit, sekolah dasar 2 unit, madrasah 2 unit,
sekolah menengah pertama 1 unit dan sekolah menengah atas 1 unit. Dapat dilihat
tabel berikut:
Tabel
Sarana Pendidikan
No Sarana
Pendidikan
Jumlah
Ket Gedu
ng Guru Murid
1. PAUD 1 5 15 Paud satu
atap
2. TK 2 7 20 TKSatu Atap
3. SD 2 16 12
8
4. MADRASAH 2 6 50
5. SMP 1 9 80
6. SMA 1 19 11
6
8. Madrasah 2 10 50
9. PERPUSTAKAAN 1 Satu atap
dgn smp
Jumlah 12 79 459
Penyiapan Sumber Daya Manusia dalam pembangunan merupakan isu penting
dalam pembangunan saat ini. Hasil pembangunan bidang pendidikan suatu daerah
diukur dengan Indeks Pendidikan, yang saat ini masih diukur dengan Indeks
Komposit Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Hurup (AMH). Dalam
46
rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan, maka permasalahan pendidikan
di Desa Guguk yang harus mendapat perhatian pada tahun 2019.57
3. Keadaan Kesehatan
Tenaga medis di desa Guguk sebelum adanya perawat, bidan dan sebagainya,
yang menjadi tenaga medis adalah dukun-dukun namun setelah berkembangnya desa
datanglah Tenaga kesehatan di Desa Guguk terdiri dari Medis berupa 8 orang,
Perawat berupa 6, Bidan 5, dan partisipasi masyarakat, sedangkan sarana kesehatan
terdapat Puskedes terdekat dan juga desa dilengkapi dengan rumah khusus persalinan
bagi masyarakat yang tidak mampu. Serana kesehatan desa Guguk: 1 unit gedung
puskesmas, 1 unit gedung posyandu, 1 unit rumah bersalin, ada 6 orang perawat rumahan.
Tabel
Tabel Sarana Kesehatan
No Sarana Kesehatan Jumlah Satuan
1. Gedung Puskesdes 1 1
2. Gedung Posyandu 1 1
3 Perawat rumahan 6 6
4 Klinik 1 1
5 Rumah bersalin 1 1
4. Keadaan Agama
Agama adalah tuntutan hidup manusia dalam kehidupannya didunia. Agama juga
menyelamatkan manusia dari akhirat kelak jika manusia konsisten berpegang teguh
kepada ajaran yang diperintahkan. Hal ini akan terjadi pada manusia yang memegang
teguh ajarannya masing-masing. Agama merupakan kepercayaan kepada Tuhan yang
Maha Esa, yamg mesti dianut oleh setiap warga negara yang menghuni dipermukaan
57
Dokumen desa Guguk,pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.
47
bumi ini. Maka setiap daerah memiliki berbagai corak kepercayaan terhadap Tuhan
yang Maha Esa.58
Begitu juga dengan agama yang dianut oleh masyarakat desa
Guguk adalah agama Islam, kerena agama Islam lah yang disebarkan dari nenek
moyang terdahulu yaitu Syeh Rayo dari Mataram yang telah menyebarkan dan
mengajarkan kepada masyarakat desa Guguk bahwa tuhan itu ada dan mengajarkan
bagaimana menghargai sesama, berbuat baik dengan sesama dan menjalankan hidup
yang rukun.59
5. Kondisi Kesejahteraan Sosial/Masyarakat
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial meliputi
proses globalisasi dan indrustrialisasi serta kritis ekonomi dan politik yang
berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan
meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial.60
6. Mata Pencaharian Penduduk
Perekonomian masyarakat pedesaan dapat dilihat dari adanya gejala-gejala dari
upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pemenuhan kebutuhan hidup tersebut
memiliki suatu pencirian sistem ekonomi tertentu salah satu ciri tersebut adalah
kegiatan subsistensi yang merupakan usaha yang hanya cukup untuk kepentingan
sandiri atau hanya cukup untuk makan saja.61
Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di Desa
Guguk sampai akhir tahun 2018, masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja
dan jumlah pencari kerja yang cukup banyak. Penduduk desa Guguk ini merupakan
penduduk yang beragama Islam 100% dan semua merupakan warga negara indonesia.
58 Observasi, desa Guguk, pukul 13.00 wib, selasa 07 januari 2020. 59
Wawancara dengan Imam masjid desa Guguk Pahul Lazi (52), tempat wawancara kediaman
beliau, pukul 13.30 wib, 10 januari 2020. 60
Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 61
Pahmi sy, Persepektif Baru Antropologi Pedesaan, (Jakarta: Gaung Perseda Press, 2010),
hlm 28.
48
Penduduk masyarakat desa Guguk ini mempunyai mata pencaharian di darat maupun
di sungai.62
Sumber penghasilan didarat berupa pertanian bercocok tanam seperti:
kelapa sawit, karet, umbi-umbian, dan buah-buahan sebagainya. Mata Pencaharian
Atau Sumber atau sumber utama pendapatan warga desa Guguk sangat menentukan
tingkat kesejahteraan di samping produktifitas yang dihasilkan, berikut ini
ditampilkan beberapa indikator dapat dilihat dari tabel dibawah ini:63
Tabel
Mata Pencaharian atau Sumber Pendapatan desa Guguk
No Mata
Pencaharian/Profesi Laki-Laki
Peremp
uan Jumlah
1. Petani/Pekebun 95 33 128
2. Pengusaha/pedagang 20 22 42
3. Karyawan
Swasta/Wiraswata 40 20 60
4. Honorer 19 44 63
5. PNS 36 21 57
6. TNI/POLRI 1 1
7. Pensiunan 6 8 14
8. Jasa 31 31
9. Buruh 23 11
10. Serabutan 38 14 52
11. Imigran 6 5 11
12. Belum Bekerja 172 204 376
Jumlah 483 371 856
Sumber data dari arsip desa Guguk64
62
Wawancara bapak BPD desa Guguk, Yarisuni (52), tempat wawancara: dikediaman beliau
dalam keadaan santai, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 63
Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 64 Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 9 januari 2020.
49
7. Kondisi ekonomi
Secara singkat sejarah ekonomi mempelajari manusia sebagai pencari dan
pembelanjaan. Jadi sejarah ekonomi bukanlah interpretasi ekonomis terhadap sejarah,
yang termasuk dalam sejarah umumnya. Sejarah ekonomi harusnya spesifik, sejarah
dari satuan yang konkret dan khusus. Semua sejarah ekonomi pedesaan, batasan-
batasan itu tentu saja harus diletakkan dalam lingkungan ekonomi pedesaan atau
ekonomi petani.
Ciri-ciri ekonomi petani dan bagaimana dikemukakan daniel thorner, seorang
antropolog yang menganggap ekonomi petani sebagai sebuah kategori dalam sejarah
ekonomi ialah:
1. Dalam bidang produksi, masyarakat terlihat dalam produksi agraria.
2. Penduduknya harus lebih separuh terlibat dalam pertanian.
3. Ada kekuasaan negara dan lapisan penguasaanya.
4. Ada pemisahan antara desa dengan kota, jadi kota-kota dengan latar belakang
desa-desa.
5. Satuan produksinya ialah keluarga rumah-tangga petani.65
Masalah perekonomian merupakan satuan aspek yang sangat menentu akan
kemajuan suatu wilayah. Jika perekonomian suatu wilayah dapat terjaga dan stabil
maka sudah tentu masyarakat yang ada dalam wilayah tentu akan merasa aman dan
sebagainya. Pengembangan ekonomi masyarakat adalah suatu cara yang
menginginkan setiap dapat meningkatkan kualitas hidup seta mampu memperbesar
pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya.66
Perekonomian masyarakat desa Guguk pada umumnya adalah petani. sebagai
pemenuh kebutuhan hidup manusia, dengan wilayah yang luas dan ketersediaan lahan
pertanian, sehingga pada umumnya masyarakat lebih banyak memilih bermata
pencaharian sebagai petani dibandingkan dengan mata pencaharian yang lainnya
65
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2003), hal 94-
95. 66
Zubaiedi, Pengembangan Masyarakat Wacana Praktik, (Jakarta; kencana prenada Media
Gruop, 2013), hlm 4.
50
karena bagi mereka (masyarakat desa Guguk) lebih menjanjikan akan kesejakteraan
untuk mereka. Namun sistem pertanian yang digunakan pada umumnya masih
bersifat tradisional sehingga perlu adanya perhatian dari pemerintahan setempat.67
8. Kondisi kehidupan sosial
Organisasi sosial itu menurut Soeranto.68
Mengertikan lembaga
kemasyarakatan sebagai suatu himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar
pada kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Sedangkan wujud konkritnya
adalah asisiasi. Bentuk lembaga yang melakukan suatu aktifitas masyarakat yang
khusus dapat barupa lembaga dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan, sistem religi
dan sebagainya.
Lembaga dalam kemasyarakatan salain dibentuk oleh aparat pemerintahan
juga dibentuk oleh masyarakat itu sendiri. Bentuk-bentuk lembaga tersebut bertujuan
untuk memberikan wadah bagi masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam
pembangunan kelurahan yanga ada didesa. Lembaga tersebut seperti PKK
(pembinaan kesejahteraan keluarga) yang kegiatannya dikhususkan untuk para ibu-
ibu dan juga ada remaja putri, kegiatan PKK ini bertujuan menambah wawasan serta
memberikan peran aktif bagi kaum wanita dalam pembangunan desa tersebut.
Bertujuan pula meningkatkan kedudukan wanita melalui peningkatan dan
keterampilan.69
67
Wawancara kepala desa Guguk. Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara: dikediaman
beliau, pukul 19.00 wib, senin 13 januari 2020. 68
Soerjono Saekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Perseda,1999),
hlm 218. 69
Dokumen Monografi Desa Guguk, kantor desa Guguk, 07 januari 2020.
51
9. Struktur Pemerintahan Desa
Desa guguk ini dipimpin oleh kepala desa yang dibantu oleh sekretaris desa dan
dibantu juga oleh dua kepala kaur desa dan dua kepala kasi yaitu: kasi pemerintahan,
kasi kesekpel dan kaur keuangan, kaur umum. Untuk lebih mempermudah atau untuk
melancarkan urusan pemerintahan desa kepala desa juga dibantu oleh, BPD, tujuh
orang kepala RT dan dua orang kepala RW, dan semua perangkat desa yang masing-
masing dipilih oleh musawarah masyarakat desa. Pembagian wilayah desa Guguk
kecamatan Renah Pembarap:
a. Dusun Guguk dalam, terbagi beberapa RT yaitu RT 01, RT 02, RT 03.
b. Simpang Guguk, terbagi beberapa RT yaitu, RT 04, RT 05, RT 06,
dan RT 07.70
Berkut adalah Struktur Pemerintahan Desa Guguk
70
Dokumen desa Guguk, tahun 2019.
M. HAFIZ, S.P
KAUR UMUM
SUYAMTO KASI KESEJPEL
ZUMALA, Am. Keb
KAUR KEUANGAN
MOHD. RIYAN HIDAYAT, S.Pd
SEKRETARIS DESA
MAHDI. Y
KASI PEMERINTAHAN
MUHAMAD HIJAZI, S.Pd
KEPALA DESA BPD
1. H. YARI SUNI
2. AGUS RUDI, S.Pd.I
3.ISMED KHUSWEN,S.Pd
4. SUATMAN
5. M. ALI
6. PERMAISURI
7. DARMI
STAFF
JHONI ARDIAN
OPERATOR
LIGAC
FEBRUISMI, S, Pd
52
M. ANSORI
KEPALA DUSUN
PALIGAI
PANJANG
RIDUAN
KEPALA DUSUN
TALANG
SEMBILAN
SOPUAN
KEPALA DUSUN
SIMPANG
GUGUK
MARJOHAN
KEPALA DUSUN
GUGUK
AHMAD FA
KETUA RT I
M. DIMAN
KETUA RT II
KURNIA PUTRA
KETUA RW II
ABDUL MALIK
KETUA RT III
SYAMSUL HUDA
KETUA RW I
EDI IRAWAN
KETUA RT IV
JAMHURI
KETUA RT V
RUNADI
KETUA RT VII
H. MARYADI
KETUA RT VI
53
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Desa Guguk
1. Penduduk Pertama Pendiri Desa Guguk
Sejarah Desa yang kita ketahui adalah hasil perwujutan antara kegiataan
kelompok manusia dengan lingkungannya. Seperti halnya Desa Guguk yang secara
fisik merupakan daerah pedesaan yang terletak dikabupaten Merangin Kecamatan
Renah Pembarap yaitu merupakan suatu daerah yang berbatasan antara kabupaten
sarolangun dan kabupaten kerinci. Guguk merupakan desa yang terbentuk sebelum
adanya masa penjajahan belanda yang dinamakan paligai panjang. Sekitar 275 km
sebelah barat kota Jambi, desa Guguk terletak di daerah berbukit dekat dengan sungai
Batang Merangin dan dilalui jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Bangko
dengan kota Sungai Penuh dengan kondisi jalan cukup baik.71
Desa Guguk
berbatasan dengan, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marus Jaya dan Desa Air
Batu Kecamatan Renah Pembarap. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Muaro
Bantan Kecamatan Renah Pembarap. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Durian
Rambun Kecamatan Muara Siau dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simpang
Parit dan Paruta Kecamatan Renah Pembarap.72
Menurut keterangan sejarah orang tua dulu, seseorang yang bernama Syeh
Rajo dan istrinya bernama Puti Gando Ayu mereka mempunyai anak yang bernama
Puti Mayang Sari, keluarga ini berasal dari Jawa mataram, nenek moyang mereka
berasal dari jawa mataram yang memiliki tiga bersaudara perempuan yaitu panatih
Lelo Majnun, Penatih Lelo Baruji dan Penatih Lelo Majani. Waktu itu beliau
bermunkim